SULSEL.SATUSUARA.CO.ID
TEGAL - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Inovasi dan Publikasi Ilmiah Universitas Pancasakti (UPS) Tegal berupaya mewujudkan epsisentrum keunggulan melalaui workshop publikasi ilmiah pada Jum’at 31 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Dr. Taufiqulloh, M.Hum mengatakan dalam meneliti karir, seorang dosen harus secara konsisten meningkatkan kemampuan akademiknya. Salah satunya, dengan terus berkontribusi melalui publikasi artikel dalam jurnal ilmiah yang diakui baik di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Taufiqollah, indikator keunggulan personal dosen itu dilihat dari kontribusinya di tri dharma perguruan tinggi, dan poin penelitian menjadi episentrum keunggulan. Tentu, pengajaran dan pengabdian dalam tri dharma juga tak luput dari syarat karir dosen. Maka, kampus berkewajiban mewujudkan episentrum keunggulan yang merupakan potret kualitas sebuah Perguruan Tinggi.
Taufiqulloh pun mengapresiasi kehadiran pembicara seperti Prof. Dr Purwo Sasongko (Wakil Rektor 1 UPS Tegal) dan Dr. Fahrus Zaman Fadhly, S.Pd, M.Pd (Akademisi Universitas Kuningan/UNIKU).
Melalui workshop ini, Taufiqulloh berharap, bakal memacu semangat seluruh dosen untuk melakukan penelitian. Selain itu, kegiatan ini pun bakal ada lanjutan seperti coaching clinic selama 2 hari.
“Saya berharap Bapak/Ibu dosen terus semangat melakukan tugas tridharma, salah satunya penelitian yang merupakan tugas yang sangat penting. Insha Allah, akan ada coaching clinic khusus penulisan artikel dan siap dipublikasi. Kita bergandengan tangan untuk mewujudkan episentrum keunggulan itu,” ucap Taufiqollah.
Sementara, Kepala UPT IPI UPS Tegal, Yuni Arfiani, S.Pd.Si, M.Pd menyampaikan, melalui publikasi ilmiah, para dosen dapat membangun jaringan kolaborasi dengan sesama peneliti di dalam dan di luar institusi. Workshop ini juga memfasilitasi pertukaran ide, kerja sama, dan peningkatan akses terhadap sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk penelitian.
Proses menulis dan mempublikasikan karya ilmiah juga merupakan bagian dari pengembangan profesional seorang dosen, karena melibatkan keterampilan seperti analisis data, penulisan akademis, peer review, dan berbagai aspek lain dari praktik penelitian yang penting untuk karier akademis.
lebih lanjut, Yuni menuturkan, UPT IPI UPS Tegal senantiasa memainkan peran penting dalam membantu dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pada kesmepatan tersebut, Warek 1 UPS Tegal, Prof Purwo memaparkan soal road map riset menuju kepakaran dosen. Kunci dari road map itu ada di literature (kualitas), wawasan global (orientasi) dan kepribadian Pancasila (value).
Berkaca pada 3 kunci di atas, Prof Purwo menyinggung soal arah penelitian dan target yang ingin dicapai sepanjang karir seorang dosen di UPS Tegal. Kemudian, Dia juga menunjukkan bidang-bidang utama penguasaan kepakaran (fields of expertise) seperti penelitian orisinal, analisis literatur, atau gagasan konseptual yang mendalam, yang semuanya berperan dalam memperluas cakupan pengetahuan dalam disiplin ilmu tertentu.
Prof Purwo juga mengimbau agar dosen terus semangat menjalankan tugas-tugas terbaik, seperti penulisan karya ilmiah karena hal ini juga menjadi ikhtiar seorang dosen menningkatkan kesejateraan.
Terakhir, Akademisi UNIKU, Fahrus menyoroti soal pemanfaatan teknologi untuk penulisan karya ilmiah.
Teknologi, bagi Fahrus, memungkinkan para dosen untuk mengakses sumber informasi yang luas dan beragam secara cepat dan mudah. Dengan teknologi pula, peneliti dapat menemukan literatur dan data yang relevan dengan lebih efisien.
“Teknologi memungkinkan analisis data yang lebih canggih dan kompleks. Perangkat lunak analisis statistik dan data visualization memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi, memahami, dan menyajikan data dengan cara yang lebih bermakna,” tutur Fahrus.
Fahrus juga menjabarkan bagaimana Artificial Intelligence atau AI dapat membantu penulis dalam meneliti, mengatur struktur tulisan, mengedit, dan mengoreksi naskah. Dia menekankan perlunya memahami implikasi etis dari penggunaan AI dalam penulisan akademis dan menawarkan saran praktis tentang cara menggunakannya secara efektif untuk menjaga kredibilitas akademis.
Namun demikian, Fahrus menekankan bahwa AI tidak boleh menjadi pengganti, melainkan sebagai alat untuk mendukung keterampilan dan pengetahuan peneliti. Dengan cara ini, integritas peneliti tetap terjaga dan hasil penelitian yang dicapai tetap berkualitas.
(Tim Redaksi)
Social Footer